Baca Juga
Sejarah Es Dawet Ayu Banjarnegara – Mungkin sebagian besar orang tahu kalau Es Dawet Ayu berasal dari Banjarnegara. Tapi apa mereka tahu asal usul dan sejarah dari nama es cendol atau yang biasa disebut Dawet Ayu?
Es Dawet memang sangat dikenal di kalangan masyarakat Jawa Tengah, sementara di Jawa Barat dan Sunda orang-orang menamainya sebagai es cendol. Kedua es ini memang mempunyai tampilan dan rasa yang sama.
Es cendol sendiri diambil dari kata jendol yang dalam bahasa Sunda artinya jendolan. Hal ini menunjukkan karena tekstur butiran cendol yang bentuknya tak beraturan. Meskipun demikian, di Jawa Tengah, minuman ini dijuluki dengan nama Es Dawet.
Es Dawet yang paling popular adalah Es Dawet Ayu yang berasal dari Banjarnegara. Konon kabarnya, ada berbagai kisah dibalik nama Es Dawet Ayu ini.
Dawet Ayu adalah minuman khas dari Kabupaten Banjarnegara. Es Dawet Ayu mempunyai rasa yang khas lezat karena tercampur dengan gula aren yang kental sehingga segar dan sangat cocok diminum pada cuaca panas, Es Dawet dapat diminum panas atau pun dingin dengan menambahkan es batu di dalamnya.
Asal Usul Nama Es Dawet Ayu,
Kenapa orang-orang menyebutnya Es Dawet Ayu? Penasaran? Yuk simak penjelasan dari beberapa argument yang menyatakan tentang Es Dawet Ayu.
1. Versi Pertama, yang di ambil dari Lagu
Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara beranggapan bahwa, Dawet Banjarnegara menjadi terkenal karena berawal dari lagu yang diciptakan oleh seniman Banjarnegara Bernama Bono berjudul “Dawet Ayu Banjarnegara”.
Lagu ini kembali dipopulerkan lagi oleh grup seni yang dinamakan calung dan lawak Banyumas, Peang Penjol, yang terkenal di Karsidenan Banyumas pada era 1970-1980-an. Sejak itu kebanyakan orang di Karsiden Banyumas mengenal Dawet asal Banjarnegara dengan julukan Dawet Ayu.
Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu yang menceritakan tentang seorang adik yang bertanya kepada sang kakak “mau piknik ke mana? Jangan lupa untuk membeli Dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.”
2. Versi Kedua yang Berasal dari penjual Dawet yang cantik
Terdapat argument lain lagi tentang kemunculan nama dari “Dawet Ayu”. Ahmad Tohari berkata, berdasarkan cerita turun-temurun, kabarnya ada seorang keluarga penjual Es Dawet yang sudah berjualan sejak abad ke-20.
Pada generasi ketiga penjual Es Dawet terkenal dengan wajahnya yang cantik. Berawal dari sini orang-orang menjadikan julukan sebagai Es Dawet Ayu yang artinya Es Dawet racikan wanita cantik.
Baca Juga : Buntil Khas Banjarnegara Terbuat dari Daun Talas
3. Versi ketiga
Bukan dari namanya saja yang menarik, siapa sangka, kehadiran sosok Semar dan Gareng pada gerobak penjual es dawet ayu menjadi ketertarikan pembeli. Konon katanya sosok Semar dan Gareng ini sebagai perlambang pengharapan musim kemarau atau mareng.
Pada saat musim kemarau, penjual Es Dawet Ayu akan menghasilkan banyak keuntungan karena banyak pembeli yang jajan Es Dawet Ayu. Terungkap dari asal usul nama Es “Dawet Ayu”, minuman ini ternyata digemari oleh banyak orang dan tak kalah eksis dengan minuman kekinian.
Dari sanalah kemudian Dawet Ayu Banjarnegara bisa terkenal. Pedagangnya bisa dari mana saja, akan tetapi namanya tetap Dawet Ayu khas Banjarnegara.
Bagi yang termasuk penggemar es dawet ini, dan ingin tahu bagaimana cara membuatnya? Kali ini saya akan mencoba membagi Resep Es Dawet Ayu enak praktis khusus buat anda pecinta minuman es yang segar dan nikmat ini. Tapi sebelum itu siapkan bahan terlebih dahulu, kemudian ikuti Langkah dan cara membuat Es Dawet seperti berikut ini:
Bahan-bahan untuk Membuat Dawet :
- 250 gr Tepung beras
- 250 gr Tepung Tapioka
- 100 ml Air sari daun pandan
- 600 ml Air matang
- Es batu
Bahan santan :
- Santan 1 Liter
- 3 Lembar
- Daun pandan
- Sendok the garam
Bahan larutan gula merah :
- 500 gram Gula merah aren, disisir
- 50 gr Gula putih
- 250 ml Air
Cara membuat atau mengolah Es Dawet Ayu Banjarnegara
1. Campurkan tepung tapioka, tepung beras, daun pandan serta air. Aduk hingga rata. Lalu direbus sampai semua bahan mengental.
2. Cetak adonan dawet memakai alat pencetak dawet.
3. Jika adonan sudah selesai, letakan wadah berisi air hangat dibawah cetakan Dawet supaya hasi cetakan dawetnya bagus dan tidak menggumpal. Lalu sisihkan.
4. Buatlah kuah santannya, dengan cara merebus santan, daun pandan serta garam, aduk sampai mendidih agar santannya tidak pecah. Angkat dan dinginkan.
5. Buat larutan gula merah dengan cara merebus air, gula merah serta gula putih sampai mendidih, aduk hingga rata, setelah itu dinginkan.
Cara menyajikan Es Dawet Ayu Banjarnegara :
- Siapkan gelas
- Masukkan Dawet secukupnya
- Kemudian siram dengan kuah santan bersamaan dengan larutan gula merahnya.
- Tambahkan es batu yang sudah disediakan.
- Es Dawet Ayu Banjarnegara siap untuk di minum.
Zaman dulu, para penjual dawet, biasanya menggunakan pikulan yang khas untuk berjualan. Pikulan ini biasa dijuluki dengan nama angkringan dawet ayu atau angdayu.
Terdapat dua gentong besar yang ditempatkan pada sisi kanan dan kiri pikulan. Isinya masing-masing adalah santan dan dawet.
Gentong besar tersebut dibuat dari tanah liat yang konon katanya bisa untuk menjaga suhu dawet dan santan tetap dingin sehingga pedagang tak perlu lagi menggunakan es batu.
Seiring berjalannya waktu, banyak bermunculan penjual dawet yang menggunakan es batu agar dawet semakin segar. Terlebih sekarang banyak pedagang dawet yang memanfaatkan gerobak sebagai tempat untuk berdagang dan menggunakan ember plastik ketimbang gentong tanah liat.
Itulah penjelasan mengenai Sejarah Dawet Ayu Banjarnegara, semoga informasi ini bermanfaat untuk kalian semua.
No comments:
Post a Comment